Archive for March, 2023

13 Tanya Jawab Bersama GM Huang Xingxian

March 28, 2023

Q1. Apakah ada banyak aliran dalam Taiji?

Taiji merupakan wujud dari kumpulan pengetahuan komprehensif, yang dikembangkan dan diwariskan oleh para master pendahulu yang terpelajar dengan prinsip-prinsip yang penuh mistifikasi dan ajaran filosofis yang dalam. Gerakan Taiji bersifat ilmiah, karena prinsip-prinsipnya didasarkan pada dasar-dasar ilmiah. Para master pendahulu mengembangkan seni ini untuk meningkatkan kesehatan, menangkal penyakit, memperlambat proses penuaan, mencapai umur panjang, dan membela diri. Semuanya ini bermanfaat bagi umat manusia dan masyarakat. Pembentukan karakter yang baik dikedepankan. Penganut Dao (atau filosofi sebagai cara hidup) Taiji akan berkontribusi pada tata kelola negara yang tepat dan perdamaian universal. Taiji bukanlah seni bela diri yang dimaksudkan untuk membual dan mencari musuh. Praktisi Taiji perlu memahami prinsip-prinsip dan filosofi Taiji. Tak seorangpun boleh menyimpang dari prinsip-prinsip dan filosofi ini. Gerakan bisa dikembangkan dan dimodifikasi, namun prinsip-prinsipnya abadi. Bentuk eksternal tiap orang bisa berbeda, tetapi prinsip-prinsipnya standar dan tidak berubah. Karena itu, tidak ada dasar untuk pembedaan aliran. Alih-alih, semangat dalam satu keluarga hendaknya diutamakan. Kepentingan bersama seni ini harus didahulukan daripada kepentingan pribadi. Sikap terbuka harus muncul, dengan mengingat semangat pendiri dan para pendahulu untuk menyebarkan filosofi Taiji ke seluruh dunia sehingga dapat meningkatkan kesehatan umat manusia.

Q2. Bagaimana kita seharusnya berlatih Taiji agar bisa memperoleh akurasi?

Kesenjangan antara pencapaian yang akurat dan tidak akurat sangat lebar. Ingat kata-kata master jaman dulu, Wang Zongyue, bahwa tubuh harus seimbang secara alami dan tegak, dengan memperhatikan prinsip-prinsip kendor (song), bulat menyadari seluruh bagian tubuh. Selama latihan jurus, harus berhati-hati, sadar atau waspada, mengamati dan harus merasakan ke mana bergerak. Jika tidak, bentuknya tanpa substansi dan ini penipuan. Untuk memperoleh akurasi, selain metode latihan yang benar, prinsip-prinsip Taiji harus diikuti. Master yang baik perlu dibarengi dengan mengulik terus menerus. Seni ini harus dipelajari secara progresif, harus berada di tanah yang kokoh terlebih dahulu sebelum maju ke langkah berikutnya. Persyaratan pribadi juga penting. Harus punya tekad yang kuat, percaya diri, gigih dan termotivasi. Sarana penghidupan yang aman dan memiliki lingkungan normal ditambah dengan pikiran terpusat, belajar dan berlatih secara konstan, serta pemahaman yang jelas tentang prinsip-prinsip secara menyeluruh – semua ini akan mengarah pada pencapaian yang tepat. Ini berlawanan dengan mereka yang ingin belajar cepat, yang menyibukkan diri dengan bentuk-bentuk eksternal dan yang belajar berlatih secara sporadis. Orang-orang ini bernafsu untuk belajar banyak dulu dan dikoreksi belakangan tanpa menyadari bahwa ini lebih buruk ketimbang orang baru yang belajar dari awal. Ada lagi yang menganggap enteng atau meremehkan prinsip Taiji dan menyamakan seni ini dengan olah raga, latihan, atau tarian seperti pada umumnya. Semua ini punya bentuk tetapi tanpa isi. Tubuh harus disamakan dengan mesin yang sempurna di mana suku cadang yang salah akan mempengaruhi pengoperasian mesin. Pendiri Taiji berkata, “Mencapai Tao (jalan) itu penting, memperoleh keterampilan dalam seni adalah sekunder; tidak mempelajari Tao (jalan)-ku, dia bukan muridku.” Oleh karena itu yang juga penting adalah kejujuran dan adab atau karakter moral yang baik.

Q3. Ada berbagai macam jurus Taiji, apakah prinsip-prinsipnya berbeda?

Pendiri menciptakan seninya. Namun selama bertahun-tahun, jurus-jurus Taiji mengalami perkembangan yang variatif: beberapa memiliki 24 gerakan dasar sementara yang lain memiliki 37 gerakan; ada yang memiliki 64 rangkaian gerakan dan ada yang memiliki 72 rangkaian gerakan; sementara yang lain memiliki 108 gerakan atau bahkan 124. Ada rangkaian panjang dan rangkaian pendek. Gerakannya besar dan ekspansif dan kecil dan padat. Beberapa menekankan postur tinggi; yang lain memilih postur rendah. Beberapa berlatih perlahan, yang lain berlatih dengan lebih cepat. Semua perbedaan ini diciptakan oleh manusia. Yang penting prinsipnya tetap sama. Guru yang berbeda dengan temperamen yang berbeda telah mengikuti prinsip-prinsip dasar selama berabad-abad. Mereka telah meneliti dan berlatih secara terus menerus. Mereka telah mengulik dan meningkatkan seni ini sampai tujuan pamungkas tercapai; di mana jurus menjadi tidak berbentuk, anggota badan tidak lagi penting, kekuatan kasar menjadi tidak ada dan kekakuan telah berubah menjadi kendor sepenuhnya. Pembentukan karakter telah maju ke tahap “tanpa diri” dan tidak menentang sehingga seluruh tubuh digunakan, dan tangan tidak lagi digunakan sebagai tangan. Awet muda dan umur panjang tercapai. Sangat mudah menguasai jurus yang benar, karena Qi dan prinsip-prinsip seni diselaraskan secara internal. Harmonisasi juga harus dicapai antara bagian atas, tengah dan bawah serta antara tubuh kiri dan kanan. Meskipun sulit, relatif lebih mudah untuk menguasai jurus yang benar dibandingkan dengan memperoleh keterampilan yang tinggi dalam seni ini. Hal ini terjadi karena dalam latihan atau praktik terdapat beberapa bagian tubuh yang biasanya tidak terdeteksi yang sulit dikendalikan dari aspek kecepatan, waktu, irama dan keseimbangan. Karena itu, keterampilan dalam seni ini sulit dicapai. Tapi kemudian seperti yang dikatakan pendirinya, “Memahami satu bagian dari seni ini berarti tercerahkan pada semua hal. Karena itu semua aliran dan sub-aliran menjadi satu.”

Q4. Mana yang lebih baik, latihan banyak atau sedikit?

Dalam taiji tidak ada yang ekstrem. Esensinya ada pada metode latihan. Jika metodenya tidak tepat, tidak ada bedanya dengan latihan biasa, yang menghabiskan banyak waktu tetapi pencapaiannya relatif sedikit. Jadi ini bukan masalah banyak atau sedikitnya latihan tetapi berlatih dengan benar. Artinya, keseimbangan di tengah (zhongding) harus dijaga secara vertikal. Setiap gerakan harus disiplin sedemikian rupa sehingga posturnya tegak seimbang. Prinsipnya tetap tidak berubah; ada lurus dalam lengkung dan sebaliknya. Harus mengulik dan latihan terus-menerus, memahami prinsip-prinsip dan poin-poin yang kurang jelas. Penguasaan ini akan menghasilkan keterampilan secara alami. Oleh karena itu, masalahnya bukan berlatih terlalu banyak atau terlalu sedikit, melainkan bagaimana caranya berlatih dengan benar.

Q5. Mana yang benar, melatih seni ini dengan cepat atau melatihnya dengan lambat?

Bumi berotasi dengan kecepatan konstan dan spesifik. Demikian pula, Taiji tidak boleh dilakukan terlalu lambat atau terlalu cepat tetapi harus dilakukan dengan nyaman. Tubuh manusia harus digerakkan secara alami, jika tidak kelemahan muncul. Jika latihannya terlalu cepat, pernapasan terpengaruh yang mengakibatkan pernapasan tidak rata, sesak napas, dan jantung berdenyut terlalu cepat. Jika latihan terlalu lambat, anggota badan dan persendian menjadi kaku. Qi terhambat dan stagnan secara lokal: niat atau kesadaran digunakan, tetapi Qi tidak mengalir. Kekuatan internal dan Qi harus disinkronkan. Secara internal, ada keharmonisan libido, energi, Qi, dan semangat, dan secara eksternal, pikiran, kesadaran (atau niat) dan tubuh juga diselaraskan, dan pada gilirannya, harmoni internal dan eksternal disinkronkan. Otot harus kendor dan tidak ada ketegangan pada semua bagian tubuh secara alami. Oleh karena itu, tidak mungkin mengatakan latihan cepat itu benar atau latihan lambat itu benar, karena ini harus didasarkan pada standar atau tingkat pencapaian murid. Seseorang harus berlatih sampai seluruh tubuh relaks dan seimbang dengan nyaman. Begitu ada sinkronisasi internal dan eksternal, maka soal lambat dan cepat dalam praktiknya menjadi tidak penting. Pada tahap ini, seseorang merasakan bahwa bagian atas tubuh seperti awan yang melayang dan bagian bawah seperti aliran air. Kesadaran terus menerus dan diselaraskan dengan gerakan. Semua bagian tubuh itu alami dan menyatu. Maka tidak ada pertanyaan soal cepat atau lambat.

Q6. Mana yang benar, melakukan postur tinggi atau rendah dalam jurus Taiji?

Seni Taiji tidak membedakan postur tinggi dan rendah, tetapi lebih didasarkan pada gagasan empat “keseimbangan” atau ekuilibrium:

  1. keseimbangan dalam besaran postur atau gerakan seperti kedua sisi tubuh harus memiliki jumlah perpindahan ruang (spatial displacement) yang “seimbang” saat bergerak;
  2. akurasi atau presisi yang dicapai secara simultan oleh seluruh bagian tubuh;
  3. keseimbangan tubuh saat bergerak atau berputar;
  4. kemantapan, terutama saat bergerak.

Keseimbangan atau keharmonisan eksternal dan internal harus diolah, sehingga poros tengah tubuh tidak miring. Ketika gaya belakang digunakan, lutut belakang yang ditekuk akan bergerak ke atas atau sedikit lurus meskipun ketinggian badan tetap tidak berubah. Ini karena kesadaran (atau niat) dan Qi akan “menutup” secara terpusat, alih-alih naik ketika lutut yang ditekuk digunakan untuk menyesuaikannya. Kesadaran digunakan untuk membimbing otot-otot dalam relaksasi. Sendi, otot, dan ligamen kemudian harus dilonggarkan, rileks, dan “terlempar” terbuka tetapi masih terhubung. Tubuh tegak dan nyaman. Kesadaran juga digunakan untuk “menggerakkan” prinsip Taiji ke seluruh bagian tubuh. Setelah mencapai “empat keseimbangan dan delapan kemantapan”, pertanyaan tentang postur tinggi dan rendah kemudian dijawab satu per satu.

Q7. Bagaimana isi dan kosong bisa dibedakan antara kiri dan kanan atau antara atas dan bawah bagian tubuh?

Otot, kerangka, dan saraf adalah bagian dari sistem tubuh. Saat berlatih gerakan, penggunaan kesadaran untuk mengendap dan merilekskan tubuh adalah yang paling penting. Pusat gravitasi dipindahkan dengan tetap menjaga tegaknya poros tengah tubuh. Penting untuk fokus pada kemantapan, ketenangan, relaksasi, dan akar. Gerakan memunculkan gerakan eksternal secara terus menerus atau tanpa putus. Kekuatan internal dihasilkan dengan gerakan memutar. Setelah sekian lama, seluruh tubuh menjadi seimbang. Ketika kiri dan kanan dibedakan, yang satu isi dan kosong sesuai pola “keselarasan silang”. Misalnya, bersamaan dengan perbedaan antara bagian atas dan bawah tubuh, ketika bagian kiri atas tubuh isi, bagian kiri bawah kosong. Demikian pula, ketika bagian kanan atas tubuh isi, bagian kanan bawah kosong. Pola keselarasan silang ini digunakan dalam perpindahan pusat gravitasi dari satu kaki ke kaki lainnya. Ini mirip dengan “persimpangan” sistem saraf. Oleh karena itu, saat menggerakkan Qi, seseorang harus memisahkan yang isi dari yang kosong, melangkah tanpa menggerakkan tubuh atau menggerakkan tubuh dan bukan tangan. Jika saat melangkah, tubuh juga ikut bergerak, maka ia tidak memisahkan yang isi dan konsong. Jika badan bergerak, tangan ikut bergerak, maka bahu dan tangan tidak rileks. Penting untuk mengikuti prinsip menggunakan kesadaran untuk melahirkan gerakan. Bagian atas dan bawah, kiri dan kanan tubuh harus terkoordinasi. Sebuah batu gerinda bundar dapat bergerak tetapi bagian tengahnya tidak bergerak. Semua bagian tubuh menjadi satu sistem yang dicirikan oleh ringan dan gesit, bulat dan halus, bahkan pernapasan, membuka dan menutup secara bergantian seperti laut, di mana dengan pergerakan dari satu bagian laut, maka semua bagian juga ikut bergerak. Gerakannya dibimbing oleh kesadaran dan diatur dengan tepat seperti gerakan teratur ombak di laut.

Q8. Bagaimana gerakan dilatih agar bisa dipergunakan?

Ambil Song Shen Wu Fa (Lima Teknik Pengendoran Tubuh) sebagai ilustrasi. Latihan ini didasarkan pada prinsip Taiji. Selama latihan harus berkonsentrasi penuh karena sedikit gangguan akan meniadakan efeknya. Ingat tiga poin tanpa gerak: kepala yang harus dikunci pada tubuh, tangan yang tidak boleh bergerak atas kemauannya sendiri dan telapak kaki yang harus diam dan berakar ke tanah. Kesadaran (atau niat) akan membimbing Qi. Langkah dilakukan tanpa mempengaruhi atau menggerakkan tubuh. Gerakan memutar dimulai dari pinggang dan pinggul dengan tangan didorong dari pinggang dan pinggul sesuai dengan prinsip bahwa semua gerakan berasal dari pinggang. Prinsip harus dipahami dan tidak ada gerak yang lepas dari prinsip. Begitu Anda berhasil secara internal, secara eksternal juga “tembus”. Setelah Anda benar-benar rileks, Anda dapat berubah sesuai keadaan dan karena itu dapat menetralkan tenaga yang datang. Anda akan mencapai tahapan “tanpa diri” di mana seluruh tubuh adalah senjatanya dan tangan tidak lagi digunakan sebagai tangan. Jika Anda tidak bisa menerapkan gerakan Anda dengan baik, maka Anda masih belum memahami dasar-dasar dari Song Shen Wu Fa. Jika Anda belum menguasai esensinya, maka tidak ada gunanya berbicara tentang aplikasi gerakan.

Q9. Apakah alasannya untuk mengendorkan perut dan menarik tulang ekor?

Qi disimpan di Dantian sebagai hasil penggunaan kesadaran untuk mengendapkan Qi di titik ini. Dari sini Qi harus bersirkulasi ke seluruh tubuh. Jika Qi tetap berada di Dantian, maka perut akan terasa seperti penuh. Hanya ketika Qi bersirkulasi ke seluruh tubuh perut akan menjadi rileks dan lentur. Setelah beberapa waktu, perut akan punya efek “pantul” atau “kenyal” dan Qi akan beredar ke seluruh tubuh. Qi dapat tersumbat atau diserap ke dalam tulang punggung. Syair Tiga Belas Postur mengatakan, “Jika perut benar-benar kendor, maka Qi akan naik.” Jadi jangan hanya menyimpan Qi di dalam perut karena itu hanya akan menggembung. Penarikan tulang ekor berarti tidak ada penonjolan bokong sambil memastikan pada saat yang sama bahwa sendi pinggul tidak “menjorok” ke depan. Ini harus dikombinasikan dengan relaksasi perut dan kedua persyaratan tersebut harus dipenuhi pada saat yang bersamaan. Jika tidak, tidak ada akar dan pinggang kaku sehingga terjadi ketidakseimbangan vertikal atau disekuilibrium. Penting untuk menjaga tegaknya poros tengah tubuh untuk mencapai keseimbangan di tengah (zhongding). Sebuah tes dapat dilakukan sebagai berikut untuk melihat apakah semua ini telah dilakukan dengan benar; gunakan satu ibu jari untuk menekan perut dan lepaskan ibu jari secara tiba-tiba. Harus ada efek perut yang memantul atau kenyal. Pada saat yang sama, dudukan bokong di belakang harus sangat lembut saat disentuh.

Q10. Apa itu semangat Taiji sejati?

Para master Taiji yang bagus dan tersohor mengajarkan hal yang sama, tetapi para murid belajar secara berbeda. Ini karena murid berbeda secara bakat alamnya dan fisiknya. Pencapaian ketrampilan seni ini sejatinya bukan hanya penguasaan bentuk luarnya saja, namun juga penguasaan prinsip dan filosofinya. Murid harus menjadi mahluk bernalar setelah berhasil belajar, berlatih, dan memahami seni ini. Ia mengaplikasikan prinsip dan filosofi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ia tidak akan mengambil keuntungan secara tidak adil atau menjadi egois. Dengan sepenuh hati ia mengabdikan dirinya untuk Taiji. Ia memiliki semangat yang sama dengan sang pendiri dalam memperjuangkan umat manusia agar sehat jasmani dan rohani. Ini menjadi semangat Taiji yang sejati.

Q11. Berapa kali kita harus berlatih jurus setiap hari?

Prinsip yang penting adalah moderasi. Teknik latihan harus benar sejak awal. Beberapa orang mengatakan Anda harus berlatih seluruh rangkaian jurus sepuluh kali sehari dengan satu rangkaian berlangsung sekitar 25 menit. Ini hanya berfokus pada kuantitas dan memboroskan Qi dan energi. Ini bertentangan dengan prinsip dasar Taiji, yang hanya membuat Anda berkeringat dan menurunkan berat badan, namun tidak bermanfaat untuk membangun kekuatan internal, organ internal atau tubuh umum secara internal. Grandmaster Cheng Man-Ching berkata, “Saya berlatih mobilisasi kekuatan internal dan Qi dengan menggunakan jurus 37 setiap hari. Satu set jurus hanya memakan waktu 7 menit.” Bukan masalah berlatih terlalu banyak atau terlalu sedikit, namun apakah latihan dilakukan dengan benar atau tidak. Berdasarkan pengalaman saya dan mengikuti teknik latihan saya, murid didorong untuk berlatih setiap pagi dan sore menggunakan waktu sekitar 5 menit untuk berlatih gerakan atau postur tertentu berulang-ulang (dengan membagi masing-masing menjadi 2 bagian). Murid yang melakukannya berpeluang besar untuk berhasil.

Q12. Beberapa murid sudah belajar dan berlatih Taiji selama bertahun-tahun, namun masih belum stabil. Mengapa bisa demikian?

Banyak murid menggunakan teknik belajar dan latihan yang salah. Murid harus mulai dengan memahami Tao (jalannya) filosofi, kemudian prinsip-prinsipnya, kemudian menggunakan metode yang benar dan akhirnya mengupayakannya. Murid harus memahami hubungan manusia dan lingkungannya, atau alam semesta, dan menggunakan metode Qi untuk berlatih. Dia harus rendah hati dan gigih dalam berlatih. Perlahan-lahan, akarnya akan muncul dan metode latihan akan dipahami. Pahami prinsip-prinsipnya dan waspadai aspek-aspek yang kurang jelas dan tidak terlihat yang bisa memperlambat pencapaian keterampilan. Berakar dan memiliki kekuatan internal tidak pernah bisa dilihat secara eksternal. Keduanya dapat dicapai melalui metode yang benar. Dalam melatih gerakan dan membangun tenaga internal, sendi-sendi tubuh harus longgar namun terhubung. Seluruh tubuh rileks dan tidak mudah didorong lawan. Isi kosong dibedakan. Berusaha untuk menjadi fleksibel dan lentur seperti ular yang ekornya datang membantu jika kepalanya diserang, atau sebaliknya atau ekor dan kepalanya membantu saat bagian tengah diserang. Responsif terhadap kesadaran (atau niat), maka ketenangan dan kelenturan bisa diperoleh. Lebih mudah mengangkat batang besi 200 kati daripada mengangkat rantai besi 100 kati [1 kati = 500 gram].

Ini menggambarkan prinsip-prinsip sendi yang seluruhnya rileks. Murid juga harus memahami penerapan yin dan yang dalam gerakan dan latihan tuishou. Prinsip yin dan yang ada dalam Taiji yang meliputi alam semesta; semua gerakan, yang terbagi menjadi tubuh atas dan bawah, kanan dan kiri, depan dan belakang, dalam dan luar, tidak boleh menyimpang dari prinsip isi dan kosong. Gerak dan diam bergantian terus menerus; Yin tidak menyimpang dari Yang dan sebaliknya. Saat Yang bergerak, Yin juga ikut bergerak dan sebaliknya. Prinsip ini harus dipahami saat mempraktikkan rangkaian jurus. Tubuh dan karakter ditempa bersamaan seperti pencapaian Tao dan seni. Tao disamakan dengan yin sedangkan seni atau keterampilan adalah yang. Yang berevolusi dari selesainya yin. Rileks, diam, dan mengakar menjadi komponen yin. Netralisasi tenaga membentuk fondasi dasar di mana tidak ada tenaga yang digunakan. Diam seperti gunung. Tidak ada perubahan yang terlihat tetapi mampu melakukan banyak perubahan. Pendiri mengatakan, “Tao adalah dasarnya, seni adalah lanjutannya”. Karena itu harus memperoleh Tao dengan belajar untuk tidak melawan, karena hanya dengan demikian tubuh akan belajar untuk patuh. Saat menyerang dan bertahan, harus memahami metodenya, kemudian memperoleh kekosongan dan ketenangan. Hanya dengan begitu pertahanan akan kokoh. Serangan juga akan berhasil karena nyaman secara alami. Dalam latihan tuishou, kita harus belajar untuk tidak melawan dan menempel lengket. Setelah bisa menempel lengket, maka kemampuan untuk menetralisir tenaga akan diperoleh. Dengan syarat yang memadai, kemampuan menetralkan diterapkan tanpa banyak upaya mengerahkan tenaga internal.

Q13. Bagaimana murid harus berhubungan dengan gurunya?

Pada masa sekarang ini ilmu pengetahuan sudah sangat maju, mempengaruhi segala aspek ikhtiar manusia dari hari ke hari. Hal ini menimbulkan stres dan persaingan yang tajam dalam bisnis, yang berdampak pada semangat. Ini merupakan penyakit umum. Inilah mengapa Taiji yang merupakan seni kuno menjadi populer dan merupakan praktik umum. Taiji tidak memiliki rahasia. Itu adil untuk semua karena tidak mendiskriminasi murid. Namun murid sering melakukan kesalahan dalam mempraktekkan seni tersebut. Murid harus memperhatikan beberapa poin berikut ini:

  1. Menghormati guru dan menerima filosofi atau Tao dari seni ini;
  2. Jujur dan tidak mengambil keuntungan secara tidak adil;
  3. Waspada dan serius, berpikir, mengamati dan merasakan, atau sadar selama latihan;
  4. Kemajuan langkah demi langkah;
  5. Bersikap rendah hati dan berlatih terus-menerus;
  6. Ikuti semua prinsip yang sudah disinggung sebelumnya saat berlatih mandiri.

Catatan:
Versi bahasa Inggris artikel ini diterjemahkan oleh Dr. Arnold Lee.
Terjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia oleh Edy Sukrisno – Zhongding Club Jogja.

Tautan sumber artikel: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0y4QbuDxWM5HhLvDp5KafRN6HR46eJH7WZZ1AXAiPBNiXqZmswJx1otKyfHDnN69nl&id=308120379272511&mibextid=Nif5oz